Rabu, 23 Oktober 2013

Yuk lihat sekeliling...

Telat ngepost nya, tapi gapapah...


Kemarin, seperti rutinitas setiap hari berangkat kerja naik angkutan umum bernama Kopaja. Yak, Kopaja yang menurut wikipedia adalah singkatan dari Koperasi Angkutan Jakarta yang merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa angkutan umum berupa bus sedang di Jakarta. Emmm, jadi Koperasi di sini adalah sebuah kata yang diambil untuk nama perusahaan atau awalnya memang merupakan sebuah koperasi pada umumnya (setahu saya macemnya kantin yang jual beraneka macam barang sesuai jenis koperasinya) dan kemudian berkembang... *mikir .... *ga penting...ok, lanjuuuttt...


Kopaja, bus dengan ciri cat berwarna hijau-putih ini -sebagian orang terkadang keliru menyebutnya dengan metro mini, yah sebenernya sih sama aja, hanya beda warna- adalah angkutan umum kedua yang harus saya naiki untuk sampai ke tempat kerja. Alhamdulillah hari itu saya bisa dapet duduk. Duduk di samping seorang bapak yang berpeci putih lengkap dengan sarung dan jaket majelis Rosulullah-nya. Begitu duduk, ingin hati bertanya, "pak ada acara apa? pengajian dimana? ... mengingat itu adalah pagi hari dan hari Selasa pulak, karena biasanya pengajian akbar jamaah itu dilakukan hari Senin malam di sebuah masjid dekat kantor. Well, well...niat sekedar niat pertanyaan hanya berakhir di kepala saja.

Nggak berapa lama kemudian, terdengar bunyi crek crek crek...Yes, apa lagi kalau bukan pertanda sang kondektur yang menghampiri untuk meminta haknya dan menagih kewajiban saya untuk bayar ongkos angkutan. Agak berbeda dari biasanya, tangan yang menghampiri saya terlihat begitu kecil, ada gelang berwarna-warni melingkar dipergelangannya. Saya pun menoleh, dan seorang gadis kecil -berusia sekitar 12-15 tahun menurut perkiraan saya- adalah kondekturnya. Seeet, terlintas dipikiran, "perempuan, gadis kecil". Kondektur perempuan saat ini memang sudah mulai sering terlihat di angkutan umum di Jakarta, namun untuk yang berusia belasan tahun itu, baru kali ini saya melihatnya. Setelah si gadis kecil ini mendapatkan hak nya, dia pun kembali ke 'post' nya, yak bersandar di pintu belakang sambil memantau calon penumpang lain.

Dalam hati bertanya (kaya di lagu apa tuh ya?) seharusnya dia ada di sekolah. Dan bukan rahasia lagi, di Jakarta atau di Indonesia saat ini masih banyak anak usia sekolah yang justru hidup dan mencari nafkah di jalan. Sambil mengernyitkan dahi, mulai ngomong sendiri deh. Kira-kira kenapa ya dia nggak sekolah? mungkin karena orang tuanya memang tidak mampu atau mungkin karena justru orang tuanya yang memintanya untuk membantu mencari nafkah atau mungkin karena dia sudah mengenal uang hingga gak mau sekolah... Sudah ada belum ya riset mengenai anak belasan tahun yang seperti ini?

Nggak berapa lama kemudian kopaja pun berhenti, yak sekumpulan anak smp perempuan satu per satu masuk ke dalam bus. Pikir saya, "seharusnya mereka bisa jadi teman si kondektur kecil ini, seharusnya dia berseragam putih-biru seperti mereka" Pertanyaan selanjutnya pun muncul, "apa ya yang dirasakan si kondektur kecil ini ketika melihat mereka? anak seusianya yang berseragam sekolah, bercanda dan tertawa dengan teman-temannya, yang sesekali membahas soal ujian atau anak lelaki yang sedang mereka taksir? apa ya yang ada di pikiran dan hatinya ketika harus menjalankan tugasnya untuk meminta ongkos kepada kumpulan anak smp ini? mungkinkah ada rasa sedih? iri? atau malah bangga karena diusianya dia sudah bisa membantu keluarga mencari nafkah, sementara mereka pada umumnya masih meminta uang pada orang tua? Lalu, apa ya yang ada dipikiran anak-anak smp itu ketika melihat sang kondektur adalah gadis seusia mereka? 

Yak, apapun itu setidaknya yang saya alami pagi itu membuat saya harus bersyukur untuk apa yang saya punya hari ini. Bisa bersekolah dengan layak dan menikmati masa remaja (ya sekarang udah bukan remaja deh) seperti seharusnya.


Each day offers us the gift of being a special occasion if we can simply learn that as well as giving, it is blessed to receive with grace and a grateful heart. - Sarah Ban Breathnach

4 komentar:

  1. akhirnyaaa... hehehe selamat datang di dunia blog Indonesia! keren eh tulisannya :D

    BalasHapus
  2. terima kasih mbok...mohon petunjuknya ya... ;) ... ayo semangat nulis :)

    BalasHapus
  3. mantabbb.. blog ini berpotensi jadi salah satu blog yang bakal sering saya baca ni, seperti blog venus-to-mars itu.. haha.. keren Ir.. lanjuttt

    BalasHapus
  4. alhamdulillah, makasih masnya...waduh under pressure nih...*berfikir keras... hahaha

    BalasHapus